Kigelia Africana
Bukan Sosis Sebenarnya
Banyak nama yang disematkan untuk pohon ini, ada yang menyebut pohon Sosis, Ketimun, Kigelia Pinnata, Kunto Bimo, atau Kigelia saja karena dengan menyebut demikian sudah langsung terasosiasi dengan pohon Sosis tersebut karena kabarnya hanya ada satu spesies dalam genus Kigelia yaitu Kigelia Aficanai, walapaun harus dicek ulang kebenarannya yang jelas dikalangan pecinta tanaman dengan menyebut saja Kigelia asosiasinya sudah langsung terhubung dengan tanaman dengan buah menggelantung besar seperti gambas.
Pohon Kigelia ini juga merupakan salah satu pohon kecintaan Presiden Republik Indonesia Pertama, Bung Karno, di depan Istana Gebang di Blitar pohon ini ditanam dan tumbuh dengan gagah dihalaman istana yang menjadi tempat bermain Sang Proklamator di waktu kecilnya.
Kigelia memang membutuhkan halaman yang cukup luas karena tajuk yang cukup lebar, namun seiring dengan itu juga memberikan keteduhan yang sangat cukup karena bentuk daunnya yang lebar, kaku dan rimbun, kelebihan lain pohon ini dapat dijadikan sebuah point of interest dalam sebuah halaman karena keunikan buahnya yang memang tidak biasa. Buah coklat besar silindris dengan berat hingga 25kg menjadi daya tarik tersendiri selain bunganya yang memang cukup menggoda.
Oleh karena buah pohon Kigelia ini sangat besar maka perlu diwaspadai jika sudah memasuki musim hujan dan angin, jika buah sudah dalam kondisi matang maka sangat dimungkinkan untuk jatuh dengan sendirinya diterpa angina dan hujan, dalam posisi ini kewaspadaan harus dijaga, jangankan kepala, kaca mobilpun bisa hancur.
Untuk menikmati kerindangan pohon ini di area public tentu saja dapat ditemukan di Kebun Raya Bogor, namun dipelataran parkir Candi Borobudur pohon ini cukup mencolok karena ditanam dalam jumlah yang cukup banyak. Di Kesatrian Kopasus Solo, pohon ini juga banyak ditanam sebagai bagian dari penghijauan asrama.
Begitulah sekelumit tentang Kigelia, untuk tahu lebih banyak ditulisan berikutnya akan diulas lebih mendalam tentang tanaman ini. ry
hubungi kami