Alstonia Scholaris
Si Hijau yang Bersusun
Pohon Pule, atau dengan nama lain Pulai, Kayu Gabus, Lame, Lamo atau Jelutung, atau mungkin masih memiliki nama lokal lain di Nusantara ini adalah tanaman yang cukup istimewa untuk penghijauan. Daunnya lebat, hijau mengkilat dan dalam kondisi tumbuh yang subur pohon ini memiliki pola dahan bersusun sehingga jika dipandang dari kejauahan pohon ini memiliki daun yang tersusun bertingkat. Pule dapat tumbuh hingga 30m di alam liar, Daun terpusar berkisar 4 – 9 helai walapun yang paling sering muncul adalah 5 seperti jari kita, bentuk lonjong sampai lanset, atau lonjong sampai bulat telur sungsang, menjangat, tipis dan kuat. Permukaan atas daun licin. Sedangkan permukaan bawahnya buram. Panjang daun 10 – 23 cm, dengan lebar 3 – 7,5 cm dengan panjang tangkai 7,5 cm – 15 cm.
Hingga era 90an masih banyak masih banyak dijumpai tanaman ini menjadi peneduh diberbagai makam, dan sumber-sumber air, petilasan, punden dan disepanjang daerah aliran sungai atau juga mungkin dibanyak tempat yang disebut orang dengan tempat wingit. Namun seriring dengan perkembangan jaman, pohon ini mulai dibudiadayakan, selaian bibit yang ukuran kecil untuk penghijauan, yang sudah terlanjur besarpun juga diambil dan dipindah ke perumahan-perumahan elit dengan harga selangit.
Sebagai ornament penghias taman Pule sangat eksotis, selain bentuk daunnya yang khas, karakteristik pohonnya yang sudah tua menjadi eksentrik. Pun demikian dengan Pule yang masih muda, bentuk daun yang bersusun membawa kesan tersendiri seolah kita memiliki tangga khusus ke nirwana. Dibawahnya bisa ditempatkan kursi untuk menikmati kopi dipagi atau sore hari, sungguh sebuah dambaan kedamaian bagi setiap orang.
Dibanyak daerah pule dijadikan tanaman penghijauan, daunnya yang rindang, tajuknya yang lebar namun sedang, perakaran yang kuat, menjadikan Pule sebagai pilihan untuk ditanam.
hubungi kami